NewsViral

Terungkap! Inilah Identitas keenam Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya, Ternyata 1 Keluarga

Dafunda Gokil – Baru – baru ini, warga Indonesia digemparkan oleh serangan teror bom di kota Surabaya. Mengenai hal itu, akhirnya pihak kepolisian berhasil mengungkap identitas keenam pelaku yang diduga adalah satu keluarga besar yang tinggal di Rungkut Asri, Surabaya. Dari penyelidikan yang dilakukan, terungkap bahwa pelakunya adalah Dita Supriyanto bersama istri, Puji Kuswati dan empat anaknya.

“Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja,” sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Wiedodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5) petang.

 

Keenam pelaku adalah Dita Oepriarto (47), Puji Kuswati (43), Yusuf Fadhil (18), Firman Halim (16), Fadhila Sari (12), dan Famela Rizqita (9). Hal ini diungkap oleh Jenderal Tito Karnavian sendiri. Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Jl Arjuna dengan mengendarai mobil bermuatan peledak yang ditabrakkan ke gereja.  “Ledakan di gereja jalan Arjuno ini yang paling besar,” jelas Tito. Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di GKI Jl Diponegoro.

Dari hal yang diceritakan, dia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9). Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri yang diikatkan di pinggang. Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita.

Tim Inafis Melakukan Olah TKP Di Lokasi Ledakan Di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5)

Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16). Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Sebelum melakukan hal ini, sang istri diketahui sangat aktif dalam dunia maya, ia sering mengunggah sebuah status dan kebersamaan bersama putrinya.  Mungkin alasan mereka melakukan ini bisa diliat dari status yang dibuat oleh Puji tentang masalah kehidupan mereka.

“Kesulitan di dunia tidak ada apa apanya dibandingkan kesulitan di negeri akherat. Yang memudahkan kita adalah kedekatan kita dengan ALLAH.”

Selalu mengigat ALLAH dan hari esok harus lebih baik. itulah moto bujang kecilku. Smg ALLAH menguatkanmu nak…”

“Banyak orang baik tapi kebaikanya hanya untuk dirinya sendiri bukan untuk ALLAH”

“Tidak diciptakan dua hati dalam satu wadah. Dan telah ditetapkan bahwa konsumsi hati adalah nilai nilai kebenaran dari ALLAH, jadi jika hati(qolbu) diberikan konsumsi selain nilai nilai kebenaran dr ALLAH maka ia akan bocor, tergoncang dan akhirnya rusak. Raih cinta dari ALLAH dg memberi konsumsi qolbu yg benar.”

Related Posts

Leave Comment