FaktaViral

Kisah Nabi Harun, Juru Bicara dan Tangan Kanan Musa dalam Menghadapi Kemungkaran Fir’aun!

Bagi orang yang menyukai cerita tentang agama ataupun sejarah, pasti tahu bahwa kebanyakan Nabi diturunkan dan ada sekelompok kaum yang kemudian mendustai mereka, Begitupun dengan Nabi Musa.

Oleh karenanya, Allah memberi Musa pendamping yang dapat menguatkan beliau saat menyampaikan risalah dan kewajiban dari yang Maha Kuasa.

Dalam kasus lainnya, Nabi Musa pernah disandingkan dengan Nabi Khidr yang dijadikan sebagai guru, maka Harun adalah saudara sekaligus penyambung lidah darinya kepada ummatnya, Bani Israil. Kisah yang terangkum dalam Al-Quran ini akan dijelaskan dibawah ini.

Kisah Nabi Harun, Juru Bicara dan Tangan Kanan Musa dalam Menghadapi Kemungkaran Fir’aun

Dijadikannya Nabi Harun sebagai juru bicara Musa As bukanlah tanpa sebab. Jika kamu pernah mendengar tragedi di masa kecil Nabi Musa, kamu pasti ingat ketika ia disuruh memilih api dan roti oleh Raja Fira’un.

Baca juga:  Percaya? Inilah 4 Peninggalan Para Nabi yang Masih Menjadi Misteri, Salah Satunya Ada di Indonesia!

Demi menyelamatkan ia dari Fira’un, Allah mengarahkan Musa untuk memakan bara api, karena hal tersebutlah lidah Musa menjadi kelu dan tidak terlalu fasih.

Tidak hanya itu, selain kesulitan dalam berkomunikasi, ada dua hal lagi yang membuat Harun penting dan perlu mendampingi Musa. Beban psikologis dalam menghadapi ayah angkat Nabi Musa (Fira’un). 

Beban menghadapi rakyatnya (kaum Qibthi) yang memusuhi Nabi Musa as karena dengan tanpa sengaja telah membunuh seorang diantara kaum itu.

Dan ternyata Harun juga membantu Musa berdakwah. Dalam satu kesempatan, Musa pernah pergi ke bukit Sinai untuk menerima wahyu. Semasa kepergian Nabi Musa, segala urusan telah diserahkan kepada saudaranya, Nabi Harun.

Ia diberi amanah untuk memimpin Bani Israil kepada kebaikan dan menjauhi segala perbuatan mungkar, menyekutukan Allah, serta melakukan hal keji lain.

Tetapi, dilain sisi ada sebuah perkara yang terjadi, Bani Israil tetap saja membangkang. Dipimpin oleh Samiri, mereka malah membuat patung anak sapi untuk  disembah. Hal tersebut tentu membuat Musa marah kepada kaumnya sekaligus kepada saudaranya Harun.

Baca juga:  Percaya? Inilah 4 Peninggalan Para Nabi yang Masih Menjadi Misteri, Salah Satunya Ada di Indonesia!

Dalam Al-Quran, amarah tersebut dilampiaskan dengan menarik janggut Harun, sehingga warnanya menjadi putih. Namun, kesabaran Harun membuat ia tetap tenang menghadapi hal tersebut. Nyatanya, hingga akhir hayat keduanya tetap berjuang bersama.

Nabi Harun kemudian wafat di daerah al Tiih, 11 tahun sebelum Nabi Musa. Setelah keduanya meninggal, Bani Israil dipimpin oleh seseorang bernama Yusyaâ. Namun, hal tersebut tak berlangsung lama, karena setelah Yusyaâ wafat mereka menjadi kaum yang ingkar dan melanggar aturan, termasuk mengubah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa.

Nah, itulah kisah teladan Nabi Harun yang wajib kita teladani. Dari kisah tersebut, kita bisa belajar bagaimana caranya bersabar dan menerima semua dengan lapang dada. Tidak hanya itu, kita juga harus berjuang mengorbankan apapun untuk seseorang yang dia cintai. Nabi Harun adalah partner terbaik sepanjang masa.

Baca juga:  Percaya? Inilah 4 Peninggalan Para Nabi yang Masih Menjadi Misteri, Salah Satunya Ada di Indonesia!

Related Posts

Leave Comment