FaktaViral

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli di Indonesia yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa?

Dafunda Gokil – Setiap negara, tentu memiliki kepercayaan atau keyakinan yang beragam, mulai dari hal kuno ataupun lainnya. Tetapi, ada agama tertentu yang hanya diakui oleh pemerintah negara tersebut, di Indonesia tentu ada setidaknya 6 agam yang diakui pemerintah yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Tetapi, apakah kalian tidak penasaran, apakah cuma 6 itu? Kalian salah,  jadi tahukah kamu bahwa Indonesia sejak masih dikenal dengan nama nusantara ternyata memiliki banyak kepercayaan/aliran yang dipercaya sebagai ajaran agama sejak jaman nenek moyang kita. Dan sampai saat ini pun kepercayaan-kepercayaan peninggalan leluhur itu masih dipercaya oleh sebagian kecil masyarakat di berbagai daerah.

Seperti yang Dafunda Gokil lansir dari berbagai sumber, setidaknya ada 7 agama di Indonesia yang tidak diakui oleh pemerintah, alasannya karena beberapa sebab dan alasan tertentu. Kedelapan agama tersebut dipertimbangkan untuk tidak diakui.

Karena alasan bahwa agama-agama tersebut hanya berbentuk seperti kepercayaan masa lalu, ajaran leluhur maupun kepercayaan nenek moyang sejenis dengan animisme dan dinamisme. Penasaran dengan agama – agama yang tidak diakui tersebut? Berikut 7 Agama Asli di Indonesia yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa? Cek dibawah ini.

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli di Indonesia yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa?


1. Kejawen

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Kejawen

Kejawen atau sering disebut orang-orang bilang Islam Abangan, mendengar namanya pasti kebanyakan dari kalian sudah familiar banget yah dengan nama Kejawen ini, karena identik dengan kepercayaan-kepercayaan religi orang-orang Jawa asli maka Kejawen masih sangat populer bagi penduduk di pulau Jawa.

Baca juga:  Penyembah Dajjal? Inilah 10 Agama Baru yang Paling Aneh di Dunia!

Namun sebagian besar Masyarakat Jawa sendiri terkadang mengklaim bahwa ini bukanlah agama akan tetapi hanya warisan leluhur untuk menpertahankan tradisi layaknya rukun-rukun dalam agama Islam.

Pada intinya kepercayaan Kejawen mewajibkan penganutnya untuk berperilaku dan hidup sebagai pribumi Jawa yang wajib menaati perintah – Nya dan menjauhi laragan- Nya dengan selalu berbuat baik di dunia dan menghormati roh-roh leluhur.


2. Marapu

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Marapu

Agama kedua yang tidak diakui adalah Marapu, ini adalah agama asli pulau Sumba, NTT yang katanya sudah eksis lebih dari ratusan tahun yang lalu loh! Penganut agama Marapu ini memuja roh nenek moyang yang telah meninggal dunia dan mendiami di alam berbeda.

Penganut ajaran agama Marapu ini meyakini bahwa setelah seseorang meninggal maka roh orang tersebut akan memasuki dunia baru yang disebut dengan Prai Marapu yang kemungkinan sama maksudnya dengan deskripsi Surga dalam ajaran Islam ataupun Kristiani.

Agama tradisional peninggalan leluhur Marapu ini sangat menjunjung tinggi sirkulasi kehidupan pada manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Segala momen penting seperti kelahiran, kematian, pernikahan, bercocok tanam dan lain-lain pasti ada upacara atau ritual khusus untuk memperingatinya.

Mereka juga sangat percaya tentang hal-hal gaib, makhluk halus, kekuatan supranatural dan benda-benda keramat atau bertuah dalam prosesi ritual yang mereka jalankan dalam kepercayaan agama Marapu di Pulau Sumba ini.


3. Buhun

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Buhun

Yang ketiga adalah Buhun, agama ini juga sering disebut sebagai Jati Sunda dimana ajaran ini murni diajarkan atau diturunkan dari generasi ke generasi penerusnya di tanah sunda tanpa pengaruh atau campuran dari perkembangan dan persebaran agama yang kita kenal sekarang ini.

Baca juga:  Miris! Inilah 10 Kisah Tragis Dibalik Keindahan Tempat Ibadah Terkenal di Dunia!

Penganutnya pada zaman sekarang masih ada loh walaupun memang nggak banyak-banyak amat. Kebanyakan dari penganut Buhun ini ada di daerah Bekasi dan sekitar wilayah Jawa Barat.


4. Hindu Kharingan

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Hindu Kharingan

Agama peninggalan leluhur yang ke enam adalah Kaharingan. Sejarah Kaharingan ini dulunya merupakan kepercayaan besar yang dianut hampir seluruh masyarakat kuno suku Dayak di Kalimantan, jauh sebelum agama-agama besar yang diakui sekarang ini tersebar.

Tuhan Yang Maha Esa dalam kepercayaan agama Kaharingan disebut dengan Ranying dan tempat ibadahnya bernama Balai Basarah. Seiring perkembangan zaman pemerintah Indonesia memasukkan ajaran Kaharingan sebagai bagian dari agama Hindu karena banyaknya kemiripan tradisi dan ritual.

Didalam dua agama asli Indonesia ini sehingga sekarang lebih dikenal dengan nama Hindu Kaharingan. Meskipun begitu Kaharingan tetap memiliki banyak bagian khas yang tidak bisa hilang dan melekat di hati para penganutnya hingga saat ini di Kalimantan.


5. Sunda Wiwitan

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Sunda Wiwitan

Agama asli tradisional Indonesia kelima adalah Sunda Wiwitan. Seperti namanya, ajaran warisan leluhur ini banyak dipercaya oleh masyarakat tanah sunda atau daerah sekitar Cirebon, Banten, Kuningan, Cigugur, Kanekes, Kampung Naga dan Baduy pedalaman.

Kepercayaan Sunda Wiwitan ini memuja roh nenek moyang namun tetap menyembah Tuhan yang tunggal yang dipuja dengan sebutan Sang Hyang Kersa dalam ajaran agama Sunda Wiwitan ini. Nenek moyang yang dipuja itu seperti Nabi atau sosok manusia suci yang dimuliakan sedangkan kepercayaan terhadap Sang Hyang Kersa.

Sama halnya dengan ajaran umat muslim atau Kristen dimana menyembah hanya satu Tuhan saja. Agama atau kepercayaan ini lama-kelamaan tradisinya sudah mulai dipengaruhi oleh ajaran Hindu dan Budha seiring perkembangan zaman.


6. Towani Tolotang

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Towani Tolotang

Yang keenam adalah Towani Tolotang yang juga berasal dari Kabupaten Sinderen Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan. Ajaran ini juga lama-lama sudah mampu beradaptasi dengan ajaran agama Hindu karena kepercayaan mereka tidak pernah diakui oleh Pemerintah, dan hanya agama Hindu saja yang mendekati dengan ajaran leluhur mereka.

Baca juga:  Penting, Inilah Dampak Buruk Ketika Kamu Melakukan Sara di Sosial Media!

Sekarang ini diketahui penganut Tolotang hanya tinggal sekitar 5100 orang saja yang tersebar di daerah sekitar Sulawesi Selatan, ini pun sangat dikhawatirkan kalau Agama Towani Tolotang sudah mendekati kepunahan karena masyarakat mereka pernah mengalami pembantaian saat terjadinya pemberontakan DI/TII Qahar Muzakkar.

Sebagian besar dari mereka yang berhasil menyelamatkan diri pindah ke Agama Islam namun seiring perkembangan zaman, generasi penerus mereka mulai beradaptasi dengan Agama Hindu untuk melestarikan Tolotang, agama peninggalan leluhur mereka.


7. MadraIs, Djawa Sunda

Wajib Tahu! Inilah 7 Agama Asli Di Indonesia Yang Tidak Pernah Diakui, Kenapa Modral

Yang terakhir adalah agama asli Indonesia yang belum diakui oleh pemerintah terakhir adalah Madrais atau sering disebut juga dengan Djawa Sunda dan tradisi nenek moyang Cara Karuhun Urang.

Dalam ajaran Agama Djawa Sunda ini mirip sekali dengan kepercayaan tradisional Buhun namun dengan tambahan tradisi Jawa Kuno dan tempat penganut mereka masih sama di sekitar wilayah Cigugur, Kuningan Jawa Barat.

Mereka masih suka melakukan ritual atau upacara syukuran kepada Dewi Sri (Sanghyang Sri), dewa-dewa penguasa bumi dan sejenisnya. Anehnya mereka juga memuliakan hari Maulid Nabi Muhammad.

Hari raya besar mereka adalah Seren Taun yang diperingati setiap tanggal 22 Rayagung menurut kalender Sunda. Dalam perayaan hari Seren Taun ini sangat berlangsung meriah dan diperingati secara besar-besaran.

Pada masa orde baru banyak penganut Madrais yang ‘terpaksa’ masuk agama besar seperti Islam dan Kristen akibat pemerintah orde baru Soeharto melarang keras ajaran agama mereka.

Baru kemudian setelah memasuki jaman Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur) mereka diperbolehkan untuk melanjutkan tradisi keagamaan mereka. Bagi Gusdur kepercayaan ataupun agama tetaplah akan menjadi kepercayaan yang merupakan hak asasi setiap individu manusia dan kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain.

Related Posts

Leave Comment